Bedu :
Gue Ingin Bangun Brebes
Komedian dan Presenter tersohor asal Brebes Bedu, berniat ingin membangun Brebes. Dia mengaku terpanggil untuk berinvestasi demi kemajuan Brebes. Pasalnya, selama ini yang terkenal di Brebes hanya tiga macam yakni Telur Asin, Bawang Merah dan Jalan Rusak.
“Gue ingin bangun Brebes,” ungkap Bedu saat bincang-bincang dengan Kabar Pesisir usai mengantar Ibundanya Hj. Kusrijah ke peristirahatan terakhir di Desa Klampok Kecamatan Wanasari Brebes (25/3) lalu.
Menurut Bedu, lambannnya pembangunan Brebes karena para Steak Holder di Brebes kurang memiliki pola pikir kreatif. Eksekutif maupun legislatifnya hanya berfikir untuk dirinya sendiri dan tidak memiliki pandangan ke depan. Sehingga, kebijakan yang dibangunpun untuk kepentingan sesaat.
Bawang Merah misalnya, lanjut Bedu, pelaku kebijakan hanya membiarkan petani untuk menanam dan kemudian mengombang-ambingkan harga Bawang ketika panen. Sangat ironis, ketika panen raya pemkab tidak memproteksi membanjirnya bawang impor. Atau jangan-jangan oknum pejabat bermain mata dengan para cukong menggolkan bawang impor. Sehingga harga bawang jadi anjlog, dan yang menderita adalah petani. “Harusnye, petani mampu jadi penyokong pembangunan. Koq malah dikibulin,” tutur Bedu tak habis fikir.
Bedu berharap, Brebes minimal sama seperti Kota Tegal dengan dinamisasinya. Artinya perlu dibangun system yang menggeliatkan kreatifitas. “Kita perlu bangun hal-hal baru,” ucapnya.
Membangun Brebes, tambah Bedu, tidak harus terjun langsung dan membawa bendera sendiri. “Biar gak keliatan sombong, gue cuman invest aja ke bendera Dedy Jaya,” tutur Bedu yang punya nama asli Harapdu itu.
Anak ke 4 dari 5 bersaudara pasangan H. Tohar Abdurrohim dan Hj. Kusrijah (Alm) itu, mengaku, setiap dia pulang ke Brebes keadaanya tidak pernah berubah. Sama seperti saat-saat dia masih kecil dulu. Dalam pandangannya pembangunan Brebes tidak ada perubahan yang signifikan. “Gak ada bedanya, kalo gak dibantu Dedy Jaya yang mau memoles Brebes dengan segala resikonya, Brebes ibarat kota mati,” kata Bedu lagi.
Bedu juga berharap adanya peningkatan Sumber Daya Manusia di daerah yang luas dan kaya raya sumber daya alamnya ini. Pasalnya, tanpa SDM yang mumpuni sulit untuk memajukan Brebes sebagai daerah padat penduduk. “Buat bekal mbangun, SDM nya perlu dikuatin, dong,” tandasnya.
Niatan Bedu membangun Brebes, menurutnya sebagai tanda bhaktinya kepada Sang Ibu. Menurutnya, walau bagaimanapun, Brebes adalah kota yang telah membesarkan dirinya lewat Ibundanya. Makanya, Bedu berjanji akan turut membangun Brebes kendati belum cukup berarti. “Dengan invest gue ke Brebes, mudah-mudahan jadi amalan dan doa buat Ibunda,” harapnya.
Bedu menuturkan, Ibundanya mengalami sakit strook ringan dan sakit jantung dan hanya dirawat jalan di rumahnya. Namun Selasa Sore itu terjatuh ke lantai dan pinsan. Sehingga perlu dirawat ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong. Ibundanya berpulang pada Selasa (24/3) lalu pukul 20.16 WIB dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Budi Lestari Bekasi.
Bedu bertandang ke Brebes untuk mengantar Ibundanya ke peristirahatan terakhir. Rabu (25/3) sekitar pukul 13.15 ibunya beristirahat untuk selama-selamanya di pemakaman keluarga Desa Klampok Kecamatan Wanasari Brebes. “Tolong ikut doain Bunda, ya Mas?” pintanya sembari mengakhiri perbincangan.